Langsung ke konten utama

Menuju STAN 2017

Mencari sekolah lanjutan setelah SMA sederajad tentu bukan perkara mudah. Tidak semudah seperti beranjak dari SD ke SMP atau dari SMP ke SMA. Pencarian tempat untuk berkuliah tidak semudah itu. Apalagi kalau mengharapkan PTN. Perlu usaha yang ekstra.

Ane pertama kali denger nama PKN STAN adalah saat sekitar pertengahan kelas XI. Tapi waktu itu, nama itu cuma sekedar lewat aja. Sekedar tau kalau ada kampus bernama PKN STAN. Tapi ternyata nama kampus yang ane kenal waktu itu malah yang sekarang ini jadi kampus tempat ane melanjutkan studi.

Ane kenal PKN STAN dengan lebih intensif pas ada suatu acara. Di acara itu, dateng beberapa alumni SMA ane yang waktu itu udah terlebih dahulu berkuliah di PKN STAN. Sekitar 4 atau 5 orang. Semua anak kelas XII disatukan di satu ruangan. Di acara itu, para alumni menjelaskan lika-liku PKN STAN. Khususnya tata cara pendaftaran dan prospek lanjutan para alumninya. Lewat acara itu ane mulai kepikiran buat ikut daftar USM PKN STAN 2017. Buat cadangan. Jaga-jaga kalau SBM-nya gagal. Pikir ane waktu itu. Selain itu juga, orang tua ane dari awal  kelas XII juga udah nyuruh buat ikut daftar. Ya jadilah ane ikut daftar.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah registrasi online. Segala jenis data mulai dari identitas, nilai raport per semester, hingga program studi pilihan harus diinput saat registrasi ini. Waktu itu laptop ane kebetulan lagi dalam kondisi yang kurang baik. Layarnya flicker. Akhirnya ane meminjam laptop dari temen ane, Fawwaz Mutawakkil. Dia juga ikut daftar. Jadi ane harus nunggu dia selesai baru laptopnya bisa ane pinjem. Akhirnya ane baru bisa registrasi online sekitar seminggu sebelum deadline penutupan pendaftaran. Ya namanya juga minjem.

Pas registrasi online ini ane dihadapkan pada 10 pilihan program studi. Nah, dari 10 prodi itu, pendaftar diharuskan buat mengurutkan dari 1 sampai sepuluh menurut minatnya. Jadi, prodi di urutan pertama adalah yang paling ingin dimasuki. Begitu sampai nomer 10. Jujur aja waktu itu ane nggak punya bayangan pilihan sama sekali. Ane bener-benar nggak tau harus gimana mengurutkannya. Akhirnya ane memutuskan buat browsing sederhana sekitar 15 menit tentang info prodi-prodi tersebut, apa aja materi kuliahnya, dan prospek ke depannya. Dan, inilah akhirnya pilihan yang ane buat :
Urutan Pilihan Program Studi
Ane sekarang udah nggak inget alasan kenapa urutan itu yang ane pilih. Bahkan kayanya waktu itu juga ane nggak terlalu serius pas milih urutannya. Selesailah registrasi online.

Selesai registrasi online. Para peserta diharuskan untuk melakukan verifikasi data. Lokasi untuk verifikasi data dan pengambilan BPU berbeda-beda tergantung dari pilihan lokasi yang dipilih saat registrasi online. Ane di Tangerang Selatan (Jakarta di opsi saat registrasi online). Di kampus utama PKN STAN langsung. Ya karena ini yang paling deket sama rumah ane. Ane dijadwalkan untuk  verifikasi data pada 4 April 2017.

Ane berangkat ditemani bapak ane. Kami berangkat dari Terminal Pakupatan, Serang karena memang berniat menggunakan bus. Sekitar pukul setengah 5 pagi kami sudah standby di terminal menunggu bus. Kami menaiki bus jurusan kalideres. Turun di bawah jebatan penyeberangan Kebon Nanas yang lalu dilanjutkan pakai g*-car. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 7.30.

Sesampainya kami di sana, kami langsung diarahkan menuju Student Center (SC). Keadaan di depan SC (yang belakangan ane tau namanya adalah SC Sarmili) sangat ramai. Penuh sesak antara peserta tes dan para pengantarnya. Ane akhirnya baru bisa masuk ke dalam SC sekitar jam 9 dan selesai verifikasi sekitar 10.30. Di situ ane juga udah dapet Bukti Peserta Ujian buat nanti tanda ujian pas tes.

Bukti Peserta Ujian

23 April 2017. Pelaksanaan tes pertama. Tes pertama bermaterikan Tes Potensi Akademik dan Tes Bahasa Inggris. Dilaksanakan secara manual dengan kertas dan pensil. Ane akan melaksanakan tes pertama ini di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Biasanya tes pertama STAN bagian Jakarta dan sekitarnya akan dilangsungkan di SUGBK. Tapi saat itu GBK sedang direnovasi dalam rangka menyambut ASIAN GAMES 2018


Tes pertama ane bisa dibilang cukup berwarna. Sore, sehari sebelum tes, ane sama bapak ane berangkat ke Jakarta naik bus. Kami sengaja berangkat di hari sebelumnya karena tes pertama dimulai pukul 7 pagi. Sementara sangat tidak memungkinkan untuk berangkat langsung dari rumah di hari yang sama. Kami sampai di lokasi tes sekitar pukul 7 malam. Setelah meninjau gedung lokasi tes, kami pun berkeliling untuk mencari tempat penginapan. Petaka muncul dari sini.

Setelah berkeliling lama, kami belum juga bisa menemukan tempat untuk menginap. Sementara jam sudah menunjukkan sekitar 10 malam.  Kami akhirnya memutuskan untuk bermalam di Masjid Fathullah. Masjid yang berada di seberang jalan gerbang masuk UIN Syarif Hidayatullah. Awalnya kami dapat beristirahat di dalam masjid. Tapi kemudian, sekitar pukul 12, semua orang yang sebelumnya berada di dalam masjid diperintahkan untuk keluar karena masjid akan dikunci. Ya, tidak hanya kami yang memutuskan untuk menginap di masjid. Ada banyak sekali. Akhirnya kami harus tidur di teras masjid. Tepatnya di bagian belakang, dekat tempat wudhu. Kami tidur beralaskan jaket berbantal tas karena memang dari awal kami tidak bersiap untuk situasi seperti ini. Dingin.

Tes pertama dimulai pukul 7 dan selesai sekitar setelah dhuhur. Kami pun kembali ke rumah kembali dengan bus.

Pengumuman tes pertama dijadwalkan akan keluar pada 4 Mei 2017. Waktu itu ane masih berposisi di SMA. Kebetulan SMA ane menerapkan sistem boarding school. Jadinya ane sehari-hari selama SMA tinggal di asrama yang disediakan oleh sekolah. Untuk melihat pengumumam hasil tes pertama, ane bareng temen-temen ane yang juga ikut tes pertama memutuskan untuk bermalam di masjid sekolah. Kenapa? Fasilitas wifi hanya ada di gedung kelas, aula, ruang guru, perpustakaan, dan masjid. Kita para murid juga tidak diizinkan membawa modem maupun perangkat sejenis sendiri. Karena masjid adalah bangunan yang paling dekat dan kami merasa nyaman di dalamnya, kami memutuskan masjid jadi tempat kami menunggu hasil. Sekitar jam 10 malam 3 Mei 2017, sehari sebelum pengumuman, kami sudah berkumpul dan stanby di dalam masjid. Di belakang mimbar yang nyamuknya banyak banget, kami menggelar karpet kecil dan membuka laptop masing-masing. Kami berbincang-bincang kecil sambil menunggu hari berganti.


Hari berganti dan kami masih menunggu. "Kok ga muncul-mucul juga yak", kata ene. "Ngaret kali, Dan. Tunggu bentaran", jawab temen ane. Akhirnya kami menunggu agak lama lagi. Namun setelah sekitar jam 2 lebih pengumuman hasil tes belum juga ada kabarnya. Kami lelah dan memutuskan untuk beristirahat saja dan melanjutkannya nanti pagi. Paginya ketika kami cek lagi ternyata pengumumam belum juga keluar. "Ada gangguan mungkin", pikir kami.


Malam berikutnya, kami memutuskan untuk tidak menunggu lagi di masjid.  Malam itu kami hanya tidur seperti biasanya di asrama, di kamar masing-masing. Kami memutuskan untuk melihat di pagi hari keesokan harinya saja.


Tapi tiba-tiba, ada temen ane, Faiz, yang membangunkan ane sekitar jam 4. Dia bilang ane ada di antara nama-nama yang lulus tes tahap pertama. "Alhamdulillah", kata ane yang masih setengah sadar. "Lulus apa?", tanya ane. "Tes STAN, peul !!! Ah, sadar dulu napa", jawab dia. "Oiya. Kapan keluarnya? Kok ente udah tau aja?". "Kayanya kemaren maleman. Kita udah pada tidur. Ane tadi pagi pas bangun langsung buka hp ternyata udah ada", jawab dia. "Ya ente bawa hp, ane kan kagak", kata ane. Memang sebenarnya menurut peraturan sekolah kita tidak diperbolehkan membawa hp pribadi. Dari SMA ane, ada belasan orang yang lulus dari tes pertama ini. Setelah pengumuman ini, kami dinyatakan dapat mengikuti tes kedua.

Pengumuman Hasil Tes Tahap Pertama
Tes tahap kedua dilakukan tidak serentak. Jadwal dibagikan beriringan dengan pengumumam hasil tes pertama. Di dalam pengumuman, ane dijadwalkan untuk mengikuti tes kedua pada  15 Mei 2017 di Pusdiklat Bea dan Cukai Rawamangun, Jakarta Timur.

Ane dan bapak ane berangkat ke Rawamangun pada 14 Mei 2017. Sore kami berangkat dan sampai sekitar pukul 7 malam. Nggak seperti tes pertama yang sampai mengharuskan kami tidur di teras masjid, Alhamdulillah kali ini kami  dapat numpang menginap di rumah saudara ibu ane.

Paginya, sekitar pukul 5, kami berangkat menuju ke lokasi tes kudua diantar dengan mobil oleh saudara ibu ane. 15 menit perjalanan, kami dikejutkan ketika sampai di lokasi. Antrean panjang sudah terjadi di pintu masuk pusdiklat. Entah dari jam berapa mereka mengantre. Tes sendiri baru akan dilakukan pada jam 6.30.

Tes kedua ini bermaterikan Tes Kesehatan dan Kebugaran. Jadi nantinya akan ada cek kesehatan oleh dokter yang telah disiapkan dan juga tes lari untuk mengecek kebugaran. Lari untuk tes kebugaran dibagi menjadi 2 lari 12 menit dan shuttle run 3 putaran.

Berbeda dengan tes pertama, di tes kedua ane bisa dibilang lebih ada persiapan. Seminggu sebelum tes kedua, ane bareng temen-temen yang juga lulus dari tes pertama setiap pagi dan sore sudah berusaha untuk berlatih lari. Sampai saat itu ada suatu momen yang buat ane nggak enak. Jadi ane punya temen yang dari awal kelas XII udah benar-benar serius buat masuk PKN STAN. Namanya Restu. Dia juga beli buku persiapan dan juga yang paling antusias pas lagi ada alumni PKN STAN datang. Bahkan waktu itu ane pernah pinjem buku persiapannya buat satu malem. Setelah dibaca sebentar, ane malah ketiduran. Paginya ane lihat ternyata bukunya udah nggak ada di meja ane. Dia udah ambil ternyata. Sayangnya dia gagal di tes pertama. Jadi waktu persiapan itu, setelah latihan lari, ane dan temen-temen yang lulus tes pertama kebetulan lagi ngobrolin tentang tes kedua. Kami lagi jalan bersama melewati samping masjid. Sementara itu, Restu waktu itu lagi duduk di samping masjid sambil murajaah hapalannya. Jujur aja kami nggak enak waktu itu. Menurut sudut pandang kami ya. Ya karena kami waktu itu melihat dia seperti sedih karena gagal di tes pertama. Dia jadi lebih diam. Tapi, alhamdulillah Restu akhirnya lolos USM tahun 2018.

Nomer Urut TKK
Pada tes kedua ini, ane dapet nomer urut ke 111. Nomer ini membawa petaka karena dengan nomer sebesar itu bisa saja ane bakal melakukan tes kebugarannya di siang hari. Benar saja, setelah tes kesehatan ane baru diarahkan menuju lokasi tes kebugaran di Stadion Pusdiklat Bea Cukai yang berada tepan di depan Pusdiklat Bea dan Cukai pada jam 11. Cuaca saat itu sudah terik. 

Tes kesehatan ane lalui tanpa masalah. Hanya saja waktu itu dokter menanyakan perihal jahitan sepanjang jari manis di tengah perut ane. "Bekas operasi usus buntu, dok. Sekitar 1,5 tahun yang lalu. Cuma waktu itu udah keburu pecah, jadinya di tengah", jawab ane. "Tapi nanti kuat lari kan? Jangan dipaksakan ya kalo nggak kuat", tanya beliau lagi. Ane jawab, "InsyaAllah kuat, dok". Ane pun diperkenankan untuk ikut tes kebugaran.

Tes kebugaran berjalan cukup melelahkan di bawah panas yang terik dan udara kering stadion. Ane waktu itu cuma berhasil dapet 4,5 putaran lapangan bola. Entah pertimbangan apa yang dilakukan oleh panitia, karena melihat yang lain bisa dapet 6-9 putaran, ane bisa lolos.

Tes kedua selesai sekitar pukul 2 siang. Setelah itu ane dan bapak ane langsung bergegas ke Bandara Halim Perdanakusuma karena besoknya harus sudah berada di Malang buat ikut SBMPTN.

Bagi yang mau tau ceritanya bisa dilihat di link dibawah

Pengumuman tes kedua dijadwalkan akan dikeluarkan pada 24 Mei 2017. Saat itu posisi ane lagi di rumah. Jadinya nggak perlu ke masjid lagi buat nunggu pengumuman hasil tes. Alhamdulillah ane berhasil melewati tes ini. Seperti yang ane bilang tadi, ane nggak mengerti apa pertimbangan dan bagaimana penghitungan yang dilakukan oleh panitia. Temen ane ada yang berhasil dapet 10 puteran tapi dinyatakan tidak dapat melanjutkan ke tes selanjutnya. Di pengumuman ini, ane dijadwalkan ikut tes ketiga pada 6 Juni 2017. Setelah pengumuman hasil tes ketiga ini, ane baru mengubah mindset ane. Ane jadi sangat berharap pada jalur tes ini. Seperti yang udah ane bilang di awal, ane daftar PKN STAN awalnya cuma buat coba-coba.
Pengumuman Hasil Tes Tahap Kedua

Tes ketiga bermaterikan Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensia Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. Pengerjaan dengan menggunakan komputer. Di luar gedung juga disediakan sebuah layar/ tv yang nantinya akan menayangkan live score dari para peserta tes. Jadi para pendamping dapat langsung melihat nilai akhir dari peserta tes dari awal sampai akhir tes berlangsung.

Di tes ketiga ini, ane dijadwalkan untuk diselenggarakan di Kampus PKN STAN, Tangerang Selatan. Ane kebagian sesi IV di gedung D. Sesi IV berlangsung dari jam 3 sampai jam 4.30 sore. Mendapatkan sesi terakhir juga bisa dibilang sebuah ujian tersendiri. Pelaksanaan tes ketiga saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan. Meskipun tidak boleh jadi alasan, tapi puasa bisa dibilang sedikit banyaknya memberi efek. Khususnya pada tingkat kesegaran dan konsentrasi. Sekitar jam 2 lebih, para peserta tes sesi IV diperkenankan masuk ke gedung. Pada awalnya kami diarahkan masuk ke sebuah ruangan untuk diberikan briefing. Belakangan ane tau itu ruangan D201. Nggak lama setelah briefing selesai, kami langsung diarahkan ke ruang ujian. Ruang ujian berisikan banyak meja dengan komputer dan nama setiap peserta sudah terpasang di meja. Tepat jam 3 sore ujian dimulai.

Sekitar jam 14.30 kurang, ane berhasil menyelesaikan ujian. Ane langsung keluar ruangan dan bergegas menuju musholla kecil di lantai satu karena waktu itu ane belum sholat ashar. Selesai sholat, ane langsung keluar meninggalkan gedung mencari bapak ane. Begitu ketemu bapak ane langsung bilang, "Selamat ya, Dan. Wuh, bapak seneng banget". Ane yang bingung langsung jawab, "Hah, kenapa?. Baru aja tes. Lulus juga belum". "Iya. Tapi tadi pas liat live score kan rame banget tuh. Nah bapak males dorong-dorongan. Akhirnya bapak liat aja dari belakang. Trus tiba-tiba ada ibu-ibu yang bilang, 'Wah, ada yang nilainya lebih dari 400'. Karena bapak penasaran, ya bapak coba liat. Ternyata nama kamu", kata bapak ane. "Iya. Tadi aku juga pas abis selesai, di layarnya langsung muncul score-nya. Emang yang lain pada berapa?", kata ane. "Yang lain itu kebanyakan kepalanya 3. Eh, kamu malah 4", jawab bapak ane. "Yaudah pah. Semoga aja lulus", kata ane. Setelah itu, kami langsung pulang ke rumah. Karena memang udah deket maghrib, sampai-sampai waktu itu buka puasanya di dalem g*-car.
Score Tes Ketiga Melalui CAT BKN


Pengumuman tes ketiga berlangsung tepat 2 hari setelah pengumuman kelulusan SBMPTN. Pengumuman hasil tes ketiga dijadwalkan pada 16 Juni 2017. Setelah hasil SBMPTN yang tidak memuaskan, pengumuman hasil tes ketiga ini menjadi salah satu harapan terakhir ane buat bisa masuk perguruan tinggi.

Pengumuman hasil tes ketiga ini keluar dengan penuh kejutan. Malam sehari sebelum tanggal hasil tes ketiga dijadwalkan, yaitu 15 Juni 2017, ane waktu itu lagi ada buka bersama alumni SD. Nah, pas lagi pada makan tiba-tiba ada yang bilang kalo hasil USM PKN STAN udah keluar. "Dan, kata temen gua tes STAN udah keluar hasilnya", kata dia. Karena ane tau jadwalnya, ya ane bilang kalo pengumuman kelulusan baru bakal diumumkan besok." Kagak. Kalau sesuai jadwal sih keluarnya besok. Nunggu besok aja. Takut yang tadi itu palsu". Tapi dia terus bilang kalau hasilnya udah keluar. Yaudah ane jawab aja kalau ane bakal lihat nanti malem aja habis teraweh. 

Buka bersama selesai sekitar jam 7 malem, ane langsung pulang ke rumah buat teraweh. Pastinya terawah sendiri karena teraweh berjamaah di masjid udah mulai dari tadi. Sesampainya di rumah, ane inget tentang omongan temen ane tadi."Kali aja beneran udah keluar. Waktu pengumuman pertama aja jam keluarnya random". Karena penasaran juga, akhirnya ane buka laptop dan langsung cari infonya. Dan ternyata pengumuman udah keluar. Perlahan-lahan ane ketik nama ane di kotak find command. Jeng jeng. Ada. Alhamdulillah. Langsung aja waktu itu ane sujud syukur dan mengabari bapak yang waktu itu lagi kerja sift malam. Ibu ane baru ane kasih tau setelah dia pulang dari teraweh berjamah di musholla komplek.
Pengumuman Hasil Tes Tahap Ketiga


Kartu Tanda Mahasiswa
Ane keterima di D1 Pajak 2017. Sempet ada penyesalan sih kenapa nggak D3. Tapi ya setelah ngonbrol dengan beberapa orang, akhirnya ane tetap menerima hasil ini dengan ikhlas. Ya, memang udah jalan dan rezekinya. Banyak orang lain yang juga mau masuk PKN STAN tapi belum diizinkan Allah. Masa yang udah masuk dan tinggal daftar ulang malah menolak.

Akhirnya, ane melakukan verifikasi terakhir pada 12 Juli 2017 di SC. Selain itu, dilakukan juga foto untuk nantinya akan digunakan untuk foto diri di Kartu Mahasiswa.

Sekian cerita yang bisa ane bagi. Semua yang terjadi, segala perjuangan yang ane lalui pada akhirnya bisa dikatakan berbuah manis. Pengalaman lelah menunggu pengumuman di masjid sampai tidur di teras masjid biarlah nanti jadi sebuah kenangan yang bisa diceritakan ke orang lain. Siapa tau jadi inspirasi, terus diundang hitam putih.

Sekian.



"Manusia boleh saja berencana sematang-matangnya. Tapi ingatlah selalu bahwa skenario Tuhan adalah yang terbaik dan sulit untuk diterka oleh hambanya. Teruslah percaya"




Komentar